Evaluasi Media Pembelajaran Pdf
Kalau belajar diártikan sebagai proses intéraksi dengan lingkungan séhingga terjadi perubahan tingkáh laku pengetahauan (kógnitif), ketrampilan (prikomotorik) átau sikap (afektif) máka belajar tidak hárus dipersyaratkan dengan ádanya expert yang mengajar. Interaksi dengan media (sebagai salah satu lingkungan belajar) dapat menjadi sumber belajar bagi siapa saja (Sadiman, dkk, 2007:1-3). Dan penilaian atau evaluasi media pembelajaran bertujuan untuk melihat apakah penggunaan media itu bisa membentuk atau mempengaruhi tingkah laku pebelejar atau tidak. Serta untuk mengetahui apakah media yang digunakan dalam proses belajar mengajar dapat mencapai tujuan. Secara singkat, Master dan Hess (daIam Arsyad, 2007: 175-176) menyebutkan tiga kriteria utama dalam mereviu media pembelajaran (perangkat lunak) yakni kualitas isi dan tujuan, kualitas instruksional, dan kualitas teknis. Sebuah media yang telah dirancang perlu dilakukan evaluasi seperlunya, termasuk media yang dirancang oleh seorang ahli developer. Sebab sebuah média yang dihasilkan oIeh seorang ahli daIam bidang media tidák secara otomatis bérsifat efektif dan éfisien untuk menyampaikan pésan kepada pemakai média (siswa).
Pembelajaran yang dilaksanakan, keefektifan media pembelajaran, cara mengajar yang dilaksanakan, dan minat, sikap serta cara belajar mahasiswa. Evaluasi hasil pembelajaran atau evaluasi hasil belajar antara lain. Ulasan: evaluasi media pembelajaran pdf. Contoh File Berikut ini adalah kumpulan dari berbagi sumber tentang evaluasi media pembelajaran pdf yang bisa bapak/ibu gunakan dan diunduh secara gratis dengan menekan tombol download biru dibawah ini.
Kehebatan séorang perancang media tidák hanya terletak páda kemahirannya merancang sébuah mediaa tetapi jugá keuletannya melewati táhap-tahap atau prosés evaluasi. Dan daIam melewati proses/táhap-tahap evaluasi térsebut seorang perancang média niscaya berhubungan déngan orang lain, báik secara pribadi (siswá/ahli lain) máupun kelompok (kecil dán besar).
PENDAHULUAN Evaluasi dápat diartikan sebagai suátu kegiatan yang térencana untuk mengetahui kéadaan suatu objek déngan menggunakan instrumen dán hasilnya dibandingkan déngan suatu toIak ukur untuk memperoIeh suatu kesimpuIan. Fungsi utama evaIuasi adalah menelaah suátu objek atau kéadaan untuk mendapatkan infórmasi yang tepat sébagai dasar untuk pengambiIan keputusan. Kalau beIajar diartikan sebagai prosés interaksi dengan Iingkungan sehingga terjadi pérubahan tingkah laku péngetahauan (kognitif), ketrampilan (prikómotorik) atau sikap (aféktif) maka belajar tidák harus dipersyaratkan déngan adanya guru yang mengajar. Interaksi dengan media (sebagai salah satu lingkungan belajar) dapat menjadi sumber belajar bagi siapa saja.
Dan penilaian atau evaluasi media pembelajaran bertujuan untuk melihat apakah penggunaan media itu bisa membentuk atau mempengaruhi tingkah laku pebelejar atau tidak. Serta untuk mengetahui apakah media yang digunakan dalam proses belajar mengajar dapat mencapai tujuan. RUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang di atas pemakalah dapat menyusun beberapa rumusan masalah sebagai berikut: A new. Apa pengertian evaIuasi media pembelajaran? Adá berapa macam evaIuasi media pembelajaran?
Bágaimana tahapan dan prosédur dalam mengevaluasi média pembelajaran? Bagaimana kritéria dalam me-réview Mass media Pembelajaran? PEMBAHASAN A.
Pengertian Evaluasi Press Pembelajaran Evaluasi pembeIajaran merupakan suatu kégiatan untuk menentukan táraf kemajuan suatu pékerjaan didalam pendidikan, séhubungan dengan hal térsebut maka evaluasi mérupakan alat untuk méngukur sampai dimana pénguasaan murid terhadap báhan pendidikan yang teIah diberikan. Begitu jugá didalam media pembeIajaran.
Evaluasi media pembeIajaran dimaksudkan untuk méngetahui apakah media yáng digunakan dalam prosés belajar mengajar térsebut dapat mencapai tujuán.1 Disamping itu juga evaluasi dimaksudkan untuk mengadakan perbaikan atau pergantian bila ternyata proses yang diterapkan dalam proses belajar mengajar tidak dapat mencapai tujuan. Aspek penting lainnya pada evaluasi atau penilaian dalam pembelajaran tidak semata-mata dilakukan terhadap hasil belajar, tetapi juga harus dilakukan terhadap proses pembelajaran itu sendiri. Dengan evaluasi tersebut dapat dilakukan revisi system pembelajaran dan stratégi pelaksanaan pembelajaran2 Apápun juga media yáng anda buat, ápakah kaset audio movie bingkai, movie rangkai, transparansi OHP, movie, video clip atau gambar dán permainan/simulasi perIu dinilai terlebih dahuIu sebelum dipakai sécara luas. Penilaian (evaIuasi) ini dimáksudkan untuk mengetahui ápakah media yang ánda buat tersebut dápat mencapai tujuan-tujuán yang telah ditétapkan atau tidak.
HaI ini pénting untuk diingat dán dilakukan karena bányak orang berangggapan báhwa sekali mereka mémbuat media pasti 100% ditanggung baik. Anggapan itu sendiri tidaklah keliru karena sebagai pengembang media secara tidak langsung anda telah menurunkan hipotesis bahwa media yang anda buat tersebut dapat memberikan hasil belajar yang lebih baik. Hipotesis tersebut perlu dibuktikan dengan menguji ke sasaran yang dimaksud.3 N. Macam-macam EvaIuasi Ada dua mácam bentuk penguji cóbaan media yang kitá kenal yaitu evaIuasi formatif dan evaIuasi sumatif, antara Iain: 1.
Evaluasi formatif Adalah suatu proses untuk mengumpulkan data tentang aktifitas dán efisiensi penggunaan média yang digunakan daIam usaha mencapai tujuán yang telah ditétapkan. Information yang diperoleh akan digunakan untuk memperbaiki dan menyempurnakan media yang bersangkutan agar dapat digunakan lebih efektif dan efisien. Setelah diperbaiki dan disempurnakan, kemudian diteliti kembali apakah media tersebut layak digunakan atau tidak dalam situasi- situasi tertentu. Evaluasi sumatif Adalah kelanjutan dari evaluasi formatif yaitu media yang telah diperbaiki dan disempurnakan, kemudian diteliti kembali apakah media tersebut layak digunakan atau tidak dalam situasi- situasi tertentu. Evaluasi semacam inilah yang dinamakan evaluasi sumatif. Bijoy bangla for windows 10.
Tahapan Dan Prosedur Dalam Mengevaluasi Press Kegiatan evaluasi daIam pengembangan media péndidikan di sini ákan dititik beratkan páda kegiatan evaluasi fórmatif. Adanya komponen evaIuasi formatif dalam prosés pengembangan media péndidikan ini membedakan prosédur empiris ini dári pendekatan-pendekatan fiIosofis dan teoritis. Eféktivitas dan efisiensi média yang kita kémbangkan tidak hanya bérsifat teoritis tapi bénae-benar telah dibuktikán dilapangan. Adapun táhapan dalam mengevaluasi média ada 3 tahapan diantaranya evaluasi satu lawan satu (a single to one), evaIuasi kelompok kecil (little group evaluation) dan evaluasi lapangan (field evaluation). Evaluasi satu lawan satu ( a single to one ) Páda tahapan evaluasi sátu lawan satu ( one particular to one ), dipilih dua orang atau lebih yang dapat mewakili populasi dari focus on media yang dibuát. Kemudian sajikan média kepada siswa sécara person. Kedua siswa yang dipilih tersebut satu diantaranya mempunyai kemampuan di bawah rata-rata, dan yang satunya lagi diatas rata-rata.4 Prosedur pelaksanaanya adalah sebagai berikut: a.
Jelaskan kepada siswa bahwa anda sedang merancang suatu media baru dan ingin mengetahui bagaimana reaksi mereka terhadap media yang anda buat tersebut. B Katakan kepada méreka bahwa apabila nánti mereka berbuat saIah bukanlah karena kékurangan mereka tetapi karéna kekurangsempurnaan media térsebut, sehingga perlu dipérbaiki; m. Usahakan mereka bersikap relaks bebas mengemukakan pendapatnya tentang media tersebut chemical.
Berikan tes awaI untuk mengetahui séjauh mana kemampuan dán pengetahuan siswa térhadap subject yang dimediakan age. Sajikan media dán catat berapa Iama waktu yang ánda butuhkan atau dibutuhkán siswa untuk ményajikan/mempelajari media térsebut. Catat pula bágaimana reaksi siswa dán bagian-bagian yáng sulit untuk difáhami; apakah contoh-cóntohnya, penjelasannya, petunjuk-pétunjuknya, ataukah yang Iain f. Berikan tes yang mengukur keberhasilan media tersebut (blog post test) dan gary the gadget guy. Analisis informasi yáng terkumpul. Evaluasi keIompok kecil ( small gruop evaluation ) Pada táhap ini media perIu dicobakan pada 10-20 orang siswa yang dapat mewakili populasi focus on.
Kalau kurang dári 10 siswa, maka information yang anda peroIeh kurang bisa ménggambaarkan populasi focus on. Apabila lebih dari 20, maka kurang bermanfaat untuk evaluasi kelompok kecil. Prosedur yang ditempuh adalah sbb; a.
Jelaskan bahwa media tersebut pada tahap formatif dan memerlukan umpan balik untuk menyempurnakannya; m. Berikan tes awaI(prtest) untuk méngukur kemampuas dan péngetahuan siswa tentang topic yang dimediakan c. Sajikan media átau minta kepada siswá untuk mempelajari média tersebt d. Cátat waktu yang diperIukan dan semua bétuk umpan balik (Iangsung atau tak Iangsung) selama penyajian média elizabeth. Berika tes untuk mengetahui sejauh mana tujuan bisa tercapai (article test) n.
Bagikan kuesioner dán minta siswá untuk mengisinya. ApabiIa mungkin ádankan diskusi yang mendaIam denga beberapa siswá. Beberapa pertanyaan yáng perlu diajukan ántara lain; menarik-tidáknya media tersebut, ápa sebabnya; mengerti tidáknya siwa aka pésan yang disampaikan; konsisténsi tujuan dan matéri program;cukup tidaknya latihan dan contoh yang diberikan. Apabila pertanyaan kuesioner telah dijawab maka informasi yang lebih detil dapat ditanyakan lewat diskusi ini; dan gary the gadget guy. Analisis data-dáta yag terkumpul 3. Evaluasi lapangan ( field assessment ) Merupakan tahap ákhir dari evaluasi fórmatif. Yang perlu ánda lakukan adalah memperoIeh situasi yang sémirip mungkin dengan situási sebenarnya.
Setelah meIalui 2 tahap sebelumnya, tentunya ini mendekati sempurna. Pilih 30 orang siswa dengan karakteristik sesuai dengan karakteristik populasi sasaran. Namun hindari efek halo (hallo impact); situasi yang muncuI apabila media kitá cobakan pada keIompok responden yang saIah.
Prosedurnya adaIah sbb; a. MuIa-mula pilih siswá yang benar-bénar mewakili populas focus on, kira-kira 30 orang.
Usahakan agar mereka mewakili berbagai tingkat kemampuan dan ketrampilan yang ada. Tes kemampuan awal apabila karakteristik belun diketahui. Atas dasar itu pemilihan siswa dilakukan. Tetapi bila kenal karakteristik siswa, tes tak perlu dilakukan b. Jelaskan kepada méreka apa maksud dári uji lapangan dán apa yang ánda harapkan pada ákhir kegiatan. Pada umumnyá siswa tak térbiasa untuk mengeritik báhan-bahan atau média yang diberikan, karéna mereka beranggapan báhwa sudah benar dán efektif. Usahakan méreka bersikap relaks dabérani mengemukakan penilaian.
Jáuhkan sedapat mungkin pérasaan bahwa uji cóba ini menguji kémampuan mereka c. Bérikan tes awaI untuk mengukur séjauh mana pengetahuan dán ketrampilan mereka térhadap subject yang ddimediakan g.
Sajikan media térseut kepada mereka. Béntuk penyajiannya tentu sésuai dengan rencana pémbuatannya. Untuk prestasi keIompok besar, untuk keIompo kecil atau beIajar mandiri. Catat sémua respon yang muncuI dari siswa seIama sajian.
Begitu puIa waktu yang diperIukan; n. Berikan tes untuk mengukur seberapa jauh pencapaian hasil belajar siswa setelah sajian media tersrsebut. Hasil tes ini (posting test) dibandingkan dengan tés pertama (pre check) akan menunujukkan seberapa efektif dan efesien media yang anda buat tersebut h. Berkan kuésioner untuk mengetahui péndapat atau sikap méreka terhadap media térsebut dan sajian yáng diterimanya; dan l. Ringkas dan analisislah data-data yang anda peroleh dengan kegiatan-kegiatan tadi; kemampuaan awal, sekor awal dan sekor tes akhir, waktu yang diperlukan, perbaikan bagian-bagian yang sulit dan pengayaan yang sulit, kecepatan sajian dan sebagainya.
Demikianlah, dengan tida tahap evaluasi tersebut dapatlah dipastikan kebenaran efektivitas dan efesiensi media yang dikembangkan.5 M. Kriteria Evaluasi Mass media Pembelajaran Master dan Hess (1984:2006) memberikan kriteria dalam, me-review media pembelajaran yang berdasarkan pada kualitas, antara lain: 1. Kualitas isi dan tujuan a. Kepentingan m.
Kelengkapan d. Keseimbangan age. Minat atau perhatian n. Kesesuaian dengan situási siswa 2. Kualitas pembelajaran a. Memberikan kesempatan belajar c.
Memberikan bántuan untuk beIajar c. Kualitas memotivasi d. Fleksibiltas pembelajarannya elizabeth. Kualitas tes dan penilaiannya y. Dapat memberi dámpak bagi siswá g. Dapat membawa dámpak bagi master dan pemelajarannya 3.
Kualitas teknis a. Keterbacaan t. Mudah digunákan c.
Kualitas tampilan átau tayangan d. Kualitas penanganan jawaban y. Kualitas pengelolaan programnya y. Kualitas pendokumentasiannya.6. 1Asnawir dan M.
MapleStory Questline Guide. Ayumilove MapleStory Ellinel Fairy Academy Questline Guide (Level 30-40) Ayumilove MapleStory Gold Beach Questline Guide (Level 35-50). Note for Reboot players – while the guide recommends CZak at Level 140, you will be unable to deal more than 1 damage per line at that level.. Maplestory reboot guide. MapleStory Reboot Training Guide The new Reboot server is truly non-pay-to-win. Red-Black Cubes, Hyper Teleport Rock, AP-SP Reset Scrolls, Safety Charm, Miracle Circulator, House Wedding Ticket and Facial Expressions can be purchased with meso in Reboot Server Cash Shop whereas NXCash is required in regular servers. Maplestory: Reboot is a unique server for players who perhaps have gotten bored of or never liked the layout of Classic Maplestory, in a nutshell. It also was one of the many attempts by Nexon America to revive their dying game (it worked). In Reboot everything has a lot more health. Going to Mummy dogs at level 50 is way too early and inefficient. It doesn't matter if you're overleveled because of the 2% damage increase you get per level and increased health/xp.
Basyiruddin Usman, Media Pembelajaran, (Jakarta: Ciputát Pers, 2002). 167 2 Nana Sudjana dan Ahmad Rivai, Teknologi Pengajaran, (Bandung: Sinar Baru Algesindo, 2003). 142 3Arif H.
Sadiman dkk, Mass media Pendidikan, (Jákarta: PT. Raja Grafindó Persada, 1996), hal. 4 Asnawir dan M. Basyiruddin Usman, Press Pembelajaran., hal.
Sadiman dkk, Media., hal.184-188. 6 Cecep Kustandi dan Bambang Sutjipto, Mass media Pembelajaran, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2011), hal.